Kisah sukses UKM Kopi Ujung membangun bisnis di Tokopedia
Di masa lalu, banyak usaha kecil dan menengah (UMKM) sulit berkembang. Salah satu faktornya adalah kita sering menghadapi kendala ketika mencoba memasuki pasar yang lebih luas. Namun di era teknologi seperti sekarang ini, ada jawaban atas pertanyaan tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan
platform e-commerce akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan UMKM. Teknologi telah memungkinkan UKM untuk menembus batas. Padahal, saat ini belum ada istilah bagi UMKM untuk menjual produk dari Indonesia Barat ke Indonesia Timur .
Tidak ada lagi batas teritorial. Misalnya, pelaku UMKM di Aceh Nanggroe Darussalam kini sudah bisa masuk ke pasar Papua. Sekarang benar-benar tanpa batas.Anda dapat melakukan semuanya dengan satu ketukan jari melalui perangkat teknis.
Apalagi saat ini, e-commerce tidak hanya menjadi “big store” bagi para pelaku bisnis, tetapi juga menjadi media untuk membangun ekosistem untuk pemerataan ekonomi digital di Indonesia. Di antara banyak perusahaan e-commerce Tokopedia yang ada, perusahaan teknologi ini memiliki banyak fokus pada masalah pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia, terutama dalam pengembangan UMKM.
Filosofi Kopi 2: Dalam adegan Ben & Jody, terdapat dialog dimana Jody (Rio Dewanto) mengajak Tarra (Luna Maya) ke Makassar untuk menjenguk temannya John yang berprofesi sebagai barista. Karena itu, di adegan selanjutnya mereka juga berada di sudut kota Anging Mammiri, lebih tepatnya Jalan Somba Opu.
Jadi mereka memasuki sebuah kafe bernama Toko Ujung, yang dijalankan oleh John Sendra. Nah, Toko Ujung sebenarnya bukan tempat untuk membuat film tentang sejarah kopi.
Tapi toko tepi ini nyata. Manajer John Sendra adalah pemilik yang mewarisi Toko Ujung dari orang tuanya. Toko yang buka sejak tahun 1920-an ini dulunya dikenal sebagai toko kelontong yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga. Saat ini, Toko Ujung juga memproduksi dan mengolah kopi bernama Kopi ujung.
Selain oleh-oleh, toko ini juga menjual oleh-oleh khas Makassar. Rasa kopi di kedai ini sangat terkenal. Tak heran, sebagai pemilik, John Sendra sangat menyukai kopi. Hingga ia belajar kopi di berbagai negara. Pengetahuan John tentang kopi tidak membuatnya melupakan kampung halamannya.
Berbekal ilmu tersebut, John kembali ke Indonesia dan melanjutkan bisnis keluarganya. Di tangan Yohanes,Kopi Ujung lebih dari sekedar toko suvenir, ini adalah tempat untuk memperkenalkan dan mengembangkan kopi Toraja ke berbagai pemirsa.
Kopi ujung tidak hanya menjadi tempat bertemunya orang-orang yang berbeda ide, tetapi juga tempat bertemunya produk-produk berkualitas tinggi dari petani kopi Toraja dan pecinta kopi Indonesia. Melalui kopi Ujun ini, John memperkenalkan kopi spesial ke seluruh Indonesia. Terlebih lagi, Kopi ujung juga merupakan tempat untuk menikmati kopi terbaik di Makassar.
“ Kopi spesial adalah istilah untuk kopi yang berkualitas tinggi. Dalam rentang nilai 0-100, nilainya harus di atas 80 poin, bijinya harus berkualitas tinggi dan bebas dari cacat. Untuk memastikan bahwa spesialisasi yang kami hasilkan selalu berkualitas tinggi. , kami mencicipi banyak kopi untuk mengetahui dan memahami rasa yang berbeda-beda,” jelas John.
Perkembangan Kopi Ujung sepertinya sudah banyak didengar oleh banyak orang dari daerah lain di Indonesia, yang mulai menghubungi John untuk memesan kopi. Melihat antusiasme pelanggan kami, John memutuskan untuk membuka gerai kopi. kedai kopi di Tokopedia.
“Tokopedia turut membantu menampilkan kopi spesial Makassar ke seluruh Indonesia. Sejak membuka gerai di platform Tokopedia, Kopi Ujung sudah terjual Rp 12 juta per bulan,” kata John. meningkat.
Di platform Tokopedia kopi ujung yang tidak hanya mempromosikan kopi saja, tetapi juga berbagai jenis oleh-oleh khas Makassar dengan harga 20.000 hingga 300.000. Berkat keputusan John untuk mempelajari kopi dan berkontribusi bagi negeri ini, kini 66 kota telah menyeduh nikmatnya specialty coffee dari Kopi Ujung melalui Tokopedia.
Komentar
Posting Komentar